MAKALAH
ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Diajukan untuk memenuhi salah satu mata kuliah
”Teacher Profession”
Dosen Pembimbing:
Nanang Purwanto, M.Pd.
Disusun oleh Kelompok 5 TBI 1-E :
1.
Anisatu
Zuwaidah (17203163134)
2.
Hamsee
Malee (17203163227)
3.
Imroatul
Bariroh (17203163086)
4.
Nisau
Zulfi Rizqiyah (17203163042)
JURUSAN TADRIS BAHASA INGGRIS
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
SEPTEMBER 2016
Kata Pengantar
Puji syukur
kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat, taufik, serta hidayah dan
inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul “Administrasi Pendidikan dalam Keguruan” . Tujuan dari pembuatan
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah “TEACHER PROFESSION”. Disamping itu penulis
berharap semoga isi dari makalah yang dibuat ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya para pembaca serta dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam
bidang yang kami kaji di dalamnya.
Dalam pembuatan
makalah ini tentunya tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang tidak
dapat disebut satu persatu. Untuk itu kami ucapakan terimakasih kepada Bapak Nanang
Purwanto, M.Pd. , selaku dosen pengampu mata kuliah ini. Serta pihak-pihak lain
yang ikut memberikan kontribusinya dalam penyusunan makalah ini. Penulis menyadari
masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan makalah ini, karena keterbatasan
kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis mohon kritik dan saran yang
bersifat membangun agar dapat
memperbaiki makalah-makalah selanjutnya
Penyusun
Oktober
2016
Daftar Isi
HALAMAN JUDUL
Kata Pengantar..........................................................................................................i
Daftar
Isi..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A.
Latar
Belakang Masalah...............................................................................1
B.
Rumusan
Masalah........................................................................................1
C.
Tujuan
Penulisan..........................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN.........................................................................................3
1.
Pengertian
administrasi pendidikan.............................................................3
2.
Dasar
administrasi pendidikan.....................................................................6
3.
Tujuan
administrasi pendidikan...................................................................7
4.
Fungsi
administrasi
pendidikan....................................................................8
5.
Ruang
lingkup administrasi
pendidikan.......................................................9
BAB III PENUTUP................................................................................................12
Kesimpulan............................................................................................................12
Daftar Pustaka........................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Administrasi
merupakan usaha menciptakan kerja sama antara guru dan karyawan untuk
mengefektifkan proses belajar-mengajar. Administrasi
tidak hanya berkenaan dalam bidang keuangan, melainkan juga tentang keterampilan
dalam hal pembukuan. Administrasi
pendidikan memiliki tujuan untuk mencapai apa yang menjadi tujuan dari
pendidikan. Administrasi sangatlah dibutuhkan demi berjalannya proses belajar
mengajar dalam dunia pendidikan. Hal tersebut tidak lepas dari peran serta
keaktifan orang-orang yang menguasai bidang administrasi pendidikan.
Namun,
kenyataan yang ada di lapangan, sebagian besar orang yang berkecimpung dalam
dunia pendidikan memiliki pengetahuan dan pengalaman tentang tata administrasi
yang rendah. Hal tersebut menjadi sebuah fenomena yang perlu untuk dituntaskan
dengan segera. Karena, peran dari seorang tenaga tata administrasi di dalam
sebuah sekolah sangatlah dibutuhkan. Jika administrasi dipegang oleh seorang
tenaga yang kurang terampil, maka administrasi tersebut akan berantakan.
Dengan
demikian, yang bertugas memegang administrasi adalah orang yang telah terlatih,
terampil, dan handal dalam bidangnya serta telah mendapatkan ilmu (pelatihan)
dalam waktu yang lama. Oleh karena itu, penulis akan mengkaji makalah tentang ”Administrasi
Pendidikan dalam Keguruan”. Dengan tujuan agar dapat memberikan pengetahuan
tentang administrasi pendidikan dalam keguruan.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian administrasi pendidikan?
2.
Apa dasar, asas dan tujuan administrasi
pendidikan?
3.
Apa fungsi administrasi pendidikan?
4.
Bidang-bidang apa saja yang termasuk dalam
ruang lingkup administrasi pendidikan?
C.
Tujuan Penulisan
1.
Menjelaskan pengertian administrasi pendidikan
dari beberapa aspek.
2.
Menjelaskan dasar, asas dan tujuan administrasi
pendidikan.
3.
Menjelaskan fungsi dari administrasi
pendidikan.
4.
Menyebutkan bidang-bidang yang termasuk dalam
ruang lingkup administrasi pendidikan.
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Administrasi Pendidikan
Administrasi pendidikan terdiri dari dua kata, yakni
Administrasi dan Pendidikan. Keduanya memiliki pengertian tersendiri.
Administrasi berasal dari bahasa latin yang terdiri dari AD dan MINISTRO.
Kata ad artinya intensif sedangkan ministro artinya melayani,
membantu, atau mengarahkan.[1] Jadi,
pengertian administrasi secara etimologis adalah melayani atau mengabdi secara
intensif terhadap subjek tertentu.
Sedangkan
pendidikan itu sendiri menurut UU SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003 adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan proses belajar dan pembelajaran peserta
didik agar dapat secara aktif mengembangkan potensi yang dimilikinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara. Semua yang dikemukakan menunjukkan adanya tujuan. Bahkan GBHN 1988
menunjukkan adanya tujuan umum pendidikan secara lebih lanjut. Tujuan tersebut
adalah pendidikan nasional berdasarkan pancasila, bertujuan meningkatkan
kualitas manusia indonesia kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur,
berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggung jawab,
mandiri, cerdas, dan terampil serta sehat rohani dan jasmani.[2]
Banyak orang
beranggapan bahwa administrasi adalah pekerjaan yang menyangkut tulis-menulis,
klerk, tata usaha, atau pekerjaan kantor. Namun, pengertian yang dimaksudkan
bukan hanya seperti itu. Administrasi pendidikan adalah suatu proses
pengintegrasian segala usaha kerja sama untuk mendayagunakan sumber-sumber
personel dan material sebagai usaha untuk meningkatkan pengembangan kualitas
manusia secara efektif dan efisien. Efektif dalam arti hasil yang dicapai
upaya, sama dengan tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan efisien berhubungan
dengan penggunaan sumber dana, daya, dan waktu. Sumber adalah segala sesuatu
yang membantu tercapainya tujuan baik berupa tenaga, material, uang, ataupun
waktu.[3]
Selanjutnya
untuk mendapat gambaran yang lebih jelas, berikut dikemukakan pengertian
administrasi pendidikan menurut para ahli :
a). Administrasi
pendidikan menurut Syarif (1976:7) adalah segala usaha bersama untuk
mendayagunakan sumber-sumber personil maupun materiil secara efektif dan
efisien untuk menunjang tercapainya pendidikan.
b). Menurut Sutisna
(1979:2-3) administrasi pendidikan adalah keseluruhan proses yang membuat
sumber-sumber personil maupun materiil sesuai dengan yang tersedia dan efektif
dalam tercapainya tujuan-tujuan bersama.
c).
Administrasi pendidikan menurut Nasution (1994:245) adalah kegiatan
bersama dalam bidang pendidikan dengan
memanfaatkan semua fasilitas yang tersedia baik personal, material maupun
spiritual untuk mencapai tujuan pendidikan.
d). Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan RI, dalam pedoman pelaksanaan kurikulum, buku III D.
Administrasi ialah usaha bersama untuk mendayagunakan semua sumber personel
maupun material secara efisien guna menunjang tercapainya tujuan pendidikan.
Berdasarkan
pendapat para ahli, dapat disimpulkan pengertian dari administrasi pendidikan adalah
suatu kegiatan kerja sama atau proses pendayagunakan sumber personil dan
materiil, yang bergabung dalam suatu lembaga pendidikan demi tercapainya tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya, agar lebih efektif dan efesien.
Pengertian administrasi
pendidikan ditinjau dari beberapa aspek:
· Pertama,
administrasi pendidikan mempunyai pengertian kerja sama untuk mencapai tujuan
pendidikan. Seperti yang kita ketahui, tujuan
pendidikan merentang dari tujuan yang sederhana hingga tujuan yang paling
kompleks. Tujuan pendidikan dilihat berdasarkan ruang lingkup dan tingkat
pendidikan. Pada tingkat pendidikan Sekolah Menengah Pertama dengan tingkat
Pendidikan Nasional, tujuan pendidikan yang ingin di capai memiliki perbedaan
yang jauh. Jika tujuan yang dicapai pada tingkat SMP masih sederhana, maka
ditingkat Pendidikan Nasional memiliki tujuan yang begitu kompleks. Kompleks
disini berarti untuk dapat mencapainya diperlukan adanya cara yang begitu
rumit, dan membutuhkan usaha yang begitu keras untuk dapat mencapai tujuan
pendidikan. Oleh karena itu, dibutuhkan adanya kerja sama dengan orang lain
dalam segala aspek kerumitannya.
· Kedua,
administrasi pendidikan mengandung pengertian sebagai sebuah proses untuk
mencapai tujuan pendidikan. Proses itu dimulai dari perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan atau pemanduan, dan penilaian.
· Ketiga,
administrasi pendidikan dapat dilihat sebagai kerangka berpikir dari sebuah
sistem. Sistem adalah keseluruhan yang terdiri dari bagian-bagian yang saling
berinteraksi dalam suatu proses pengubahan masukan menjadi keluaran. Dimana orang-orang yang terlibat di dalamnya saling
berinteraksi dan saling bertukar pikiran mengenai pendapat dan pengetahuan
mereka masing-masing demi mengubah masukan yang mulanya belum mengerti, kemudian
keluar dari suatu lembaga pendidikan menjadi keluaran yang berintelektual dan
berdedikasi tinggi.
· Keempat,
administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi manajemen. Jika dilihat
dari sudut ini, maka segala perhatian
berpusat pada pengelolaan dan pemanfaatan secara efektif dan efisien segala
sumber-sumber yang tersedia dalam mencapai tujuan pendidikan.
· Kelima,
administrasi pendidikan dilihat dari segi kepemimpinan. Dimana seorang
administrator harus dapat melaksanakan tut wuri handayani, ing madyo mangun
karso, dan ing ngarso sung tulodo dalam pencapaian tujuan pendidikan. Di belakang memeberi daya dan kekuatan, di tengah memebri
semangat, di depan memberi contoh.
· Keenam,
administrasi pendidikan dilihat dari proses pengambilan keputusan. Dalam
melakukan kerja sama dan memimpin suatu kegiatan, administrator harus
mampu memecahkan segala masalah yang
dihadapi dengan mengambil keputusan yang tepat.
· Ketujuh,
administrasi pendidikan dilihat dari segi komunikasi memiliki pengertian usaha
untuk membuat orang lain mengerti apa yang kita maksudkan dan kita mengerti apa
yang dimaksudkan orang lain itu.
· Kedelapan,
administrasi seringkali diartikan sebagai kegiatan ketatausahaan yang meliputi
kegiatan catat-mencatat dan sebagainya.[4]
Disamping
adanya begitu banyak pengertian dari administrasi baik itu pengertian secara
umum maupun pengertian yang dilihat dari beberapa aspek. Administrasi juga
memiliki unsur pokok. Menurut Siagian (1986) unsur pokok administrasi adalah:
1) Adanya
kelompok manusia (sedikitnya 2 orang)
2) Adanya
tujuan yang akan dicapai
3) Adanya
tugas atau fungsi yang harus dilaksanakan (kegiatan kerja sama)
4) Adanya
perlengkapan dan peralatan yang diperlukan.
2.
Dasar administrasi pendidikan
Dasar diartikan
sebagai suatu kebenaran yang bersifat fundamental yang dapat dijadikan sebagai
landasan dan pedoman bertindak dalam kehidupan masyarakat. Berikut beberapa
dasar yang harus diperhatikan oleh seorang administrator agar dapat mencapai
kesuksesan dalam tugasnya.
a.
Prinsip efisiensi
Seorang administrator akan berhasil dalam
tugasnya bilamana dia efisien dalam menggunakan semua sumber, baik tenaga,
dana, fasilitas, waktu secara tepat. Misalnya dalam
melaksanakan programnya, dibutuhkan ketelatenan untuk dapat memanfaatkan waktu
sebaik mungkin agar tidak terjadi penyia-nyiaan waktu. Begitupun secara
materiil, segala kebutuhan untuk mencapai tujuan dimanfaatkan sebaik mungkin
tanpa harus menyia-nyiakan atau menggunakan secara boros. Dalam artian sesuai
dengan porsi yang dibutuhkan.
b.
Prinsip pengelolaan
Hasil yang efektif dan efisien akan dapat
dicapai bilamana dia mampu memanajemenkan dengan merencanakan, mengoordinasi,
mengarahkan, dan mengontrol segala kegiatan dengan benar.
1. Perencanaan
adalah suatu proses pengambilan keputusan untuk dilakukannya tindakan dalam
mencapai tujuan pendidikan.
2. Pengorganisasian
didefinisikan sebagai keseluruhan proses untuk memilih dan memilah orang-orang
(guru dan personel sekolah lainnya) serta mengalokasikan sarana dan prasarana
untuk menunjang tugas orang-orang tersebut dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan.
3. Pengarahan
diartikan sebagai suatu usaha untuk menjaga agar apa yang telah direncanakan
dapat berjalan seperti yang dikehendaki.
4. Pengkoordinasian
diartikan sebagai usaha untuk menyatupadukan kegiatan berbagai individu atau
unit di sekolah agar kegiatan mereka selaras dengan anggota ataupun unit
lainnya dalam usaha mencapai tujuan pendidikan.
5. Melakukan
penilaian tentang seberapa jauh tujuan yang telah ditetapkan tercapai, serta
mengetahui kekuatan dan kelemahan dari program yang dilaksanakan.
c.
Prinsip pengutamaan tugas pengelolaan
Mengutamakan pengelolaan dan menghindari
terlalu sibuk dengan tugas-tugas operatif. Kegiatan
pengelolaan adalah kegiatan memanajemen, yakni merencanakan, mengarahkan, dan
mengontrol kegiatan untuk mencapai tujuan pendidikan. Sedangkan kegiatan
operatif adalah kegiatan mengarahkan dan membina setiap orang agar dalam
mengerjakan pekerjaan yang menjadi beban bagi mereka dapat terlaksana dengan
tepat dan benar.
d.
Prinsip kepemimpinan yang efektif
Memperhatikan dimensi hubungan antar manusia,
dimensi pelaksanaan tugas, dan dimensi situasi serta kondisi yang ada. Dimensi yang pertama adalah sebagai seorang pemimpin
harus memelihara hubungan baik antara bawahannya. Dalam hal ini berarati,
sebagai seorang pemimpin ia harus mengenal kepentingan-kepentingan bawahannya,
memberikan motivasi untuk bekerja demi kepentingan pribadi maupun kepentingan
organisasi, serta mengusahakan adanya kepuasan bekerja. Dimensi kedua
yaitu, setiap anggota organisasi mampu menyelesaikan
tugas secara baik dan tepat pada waktunya. Tidak terlalu mengutamakan kewajiban
bekerja, sampai melupakan kegairahan bekerja dan kepentingan pribadi
bawahannya. Dimensi yang ketiga yaitu, memperhitungkan taraf kematangan anggota
organisasi dan situasi yang ada.
e.
Prinsip kerja sama
Mampu mengembangkan kerja sama antara
orang-orang yang terlibat.
Dari uraian di
atas, dapat disimpulkan bahwa prinsip dari administrasi pendidikan adalah mengutamakan
pengelolaan tugas bidang administrasi secara efektif dan efisien serta menjalin
hubungan kerja sama dengan orang-orang yang terlibat di dalam kegiatan
pendidikan demi mencapai tujuan pendidikan.
Perlu
ditambahkan bahwa adanya dua asas yang dapat dipergunakan sebagai landasan
kerja administrasi pendidikan di sekolah, yaitu asas idiil dan landasan
operasional.
a.
Asas idiil
Pelaksanaan
administrasi pendidikan di suatu negara, bergantung pada sistem pendidikan yang
dianut suatu negara. Indonesia adalah negara yang menganut sistem pendidikan
pancasila, yaitu sistem pendidikan yang dilaksanakan berdasarkan pada Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945. Begitupun landasan idiil yang digunakan dalam
kegiatan administrasi di sekolah juga Pancasila dan Undang-Undang Dasar.[5]
b.
Asas operasional
Sistem
pendidikan nasional yang tertuang dalam bentuk kurikulum dijadikan sebagai
landasan operasional bagi kegiatan administrasi pendidikan. Kurikulum adalah program mata pelajaran dalam suatu
pendidikan yang meliputi segala pengalaman yang sengaja diberikan sekolah untuk
memupuk perkembangan peserta didik, dengan jalan menciptakan situasi belajar
mengajar.Kurikulum pendidikan di Indonesia sekarang adalah kurikulum 2013 atau
biasa disebut K13. Kurikulum inilah yang menjadi landasan operasional dalam
menyelenggarakan pendidikan di Indonesia.
Dari sekian banyaknya unsur sumber daya pendidikan, kurikulum merupakan
salah satu unsur yang bisa memberikan kontribusi yang signifikan untuk
mewujudkan berkembangnya kualitas potensi peserta didik. Kurikulum dikembangkan
dengan berbasis kompetensi sebgai instrumen untuk mengarahkan peserta didik
menjadi: 1) Manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan
zaman yang selalu berubah, dan 2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan 3) warga negara yang demokratis dna bertanggung jawab. Pengembangan
kurikulum berbasis kompetensi adalah salah satu strategi pembangunan nasional
sebagaimana yang di amanatkan dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional. Karakteristik kurikulum 2013 sebagai berikut:
1) Mengembangkan
keseimbanagn sikap sppiritual dan sisial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja
sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik.
2) Sekolah
adalah bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar terencana
dimana peserta didik menerapka apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan
memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar.
3) Mengembangkan
sikap pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi
di sekolah dan masyarakat.
4) Memberi
waktu yang cukup leluasa unutk mengembangkan berbagai sikap , pengetahuan, dan keterampilan.
5) Kompetensi
dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang rinci lebih lanjut dalam
kompetensi dasar pelajaran.
6) Kompetensi
inti kelas menjadi unsur pengorganisasian kompetensi dasar. Dimana semua
kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi
yang dinyatakan dalm kompetensi inti.
7) Kompetensi
dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memeperkuat dan
memperkaya antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan.
Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia
agar memiliki kemampuan hidup sebagai
warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta
mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, benegara, dan
peradaban dunia.
3.
Tujuan administrasi pendidikan
Tujuan
Administrasi pendidikan di sekolah dapat dibedakan atas tujuan jangka pendek,
jangka menengah, dan jangka panjang.
a.
Tujuan jangka pendek
Tujuan administrasi pendidikan jangka pendek
adalah agar tersusun dan terlaksananya suatu sistem pengelolaan instrumental
suatu proses pendidikan di sekolah secara efektif dan efesien serta menunjang
tercapainya tujuan pendidikan.
b.
Tujuan jangka menengah
Tujuan administrasi pendidikan jangka menengah
adalah menunjang tercapainya tujuan institusional masing-masing jenis dan
jenjang pendidikan seperti yang digariskan oleh kurikulum.
c.
Tujuan jangka panjang
Tujuan jangka panjang administrasi pendidikan
adalah untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional seperti yang
digariskan dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003.
Pasal 3 meyebutkan, “ Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”[6]
Tujuan administrasi pendidikan adalah untuk mencapai
tujuan pendidikan secara produktif yaitu efektif dan efisien. Ukuran
keberhasilan administrasi pendidikan adalah produktivitas atau efektivitas dan
pada proses, suasana atau efisiensi.
4.
Fungsi administrasi pendidikan
Diantara fungsi
administrasi pendidikan adalah:
1). Perencanaan
(Planning)
Perencanaan adalah kegiatan memikirkan dan
memilih segala tindakan yang akan dilakukan demi tercapainya maksud dan tujuan
pendidikan.
2).
Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian
adalah aktivitas menyusun dan membentuk hubungan kerja sama sebagai wujud
kesatuan dalam usaha pencapaian tujuan pendidikan.
3).
Pengkoordinasian (Coordination)
Koordinasi
adalah kegiatan mengumpulkan dan menyatupadukan segala sumber baik personil,
materiil, pikiran, teknik, dan tujuan ke dalam suatu hubungan yang harmonis dan
produktif agar selaras dengan anggota atau unit lainnya dalam usaha dalam
mencapai tujuan sekolah.
4). Pembiayaan
Pembiayaan
adalah kegiatan mendapatkan biaya serta mengelola anggaran pendapatan dan
belanja pendidikan. Dimulai dari perencanaan biaya, usaha mendapat dana,
peggunaan dana, serta pengawasan penggunaan anggaran tersebut.
5). Penilaian
Penilaian
terhadap seberapa jauh tujuan yang telah ditetapkan tercapai, mengetahui
kelebihan dan kelemahan program yang dilaksanakan, memperoleh dasar
pertimbangan ketepatan waktu berhasilnya pekerjaan, menjamin cara kerja yang
efektif dan efisien.[7]
5.
Ruang lingkup administrasi pendidikan
Bidang-bidang
yang tercakup dalam administrasi pendidikan sangatlah banyak dan luas. Namun,
perlu diketahui oleh para kepala sekolah dan para guru hal-hal berikut ini:
a.
Bidang tata usaha sekolah, meliputi:
1)
Organisasi dan struktur pegawai tata usaha
2)
Anggaran belanja keuangan sekolah
3)
Masalah kepegawaian dan personalia sekolah
4)
Keuangan dan pembukuannya
5)
Korespondensi atau surat-menyurat
6)
Masalah pengangkatan pemindahan, penempatan,
laporan, pengisian buku induk, rapot, dan sebagainya.
b.
Bidang personalisa murid, yang meliputi:
1)
Organisasi murid
2)
Masalah kesehatan murid
3)
Masalah kesejahteraan murid
4)
Evaluasi kemajuan murid
5)
Bimbingan dan penyuluhan bagi murid
c.
Bidang personalia guru, meliputi:
1)
Pengangkatan dan penempatan tenaga guru
2)
Organisasi personel guru
3)
Masalah kepegawaian
4)
Masalah kondite dan evaluasi kemajuan guru
5)
Refreshing dan up-grading guru-guru
d.
Bidang pengawasan (supervisi), yang meliputi:
1)
Usaha membangkitkan semangat guru dan pegawai
tata usaha dalam menjalankan tugas sebaik-baiknya.
2)
Mengembangkan kerja sama yang baik antara
murid, guru, dan pegawai tata usaha.
3)
Membuat pedoman cara penilaian hasil pendidikan
dan pengajaran.
4)
Mempertinggi mutu dan pengalaman para guru.
e.
Bidang pelaksanaan dan pembinaan kurikulum:
1)
Kurikulum dijadikan sebagai pedoman dalam
mencapai dasar-dasar dan tujuan pendikan dan pengajaran.
2)
Melaksanakan organisasi kurikulum dan
metode-metodenya yang disesuaikan dengan pembaruan sistem pendidikan dna
lingkungan sekolah.
Dapat
disingkatkan bidang-bidang yang tersebut di atas dapat dikelompokkan sebagai
berikut:
1.
Bidang administrasi material, yaitu kegiatan
yang menyangkut ketata usahaan sekolah, administrasi keuangan, alat-alat
perlengkapan dan lain-lain.
2.
Bidang administrasi pesonal, yang mencakup guru
dan pegawai sekolah dan sebagainya.
3.
Bidang administrasi kurikulum, mencakup
pelaksanaan kurikulum, pembinaan kurikulum, penyusunan silabus, persiapan
harian dan sebagainya. [8]
Sementara itu,
Dr. Hadari Nawawi menyatakan, secara umum ruang lingkup administrasi berlaku
dalam pendidikan meliputi bidang-bidang sebagai berikut:
1.
Manajemen administratif
Manajemen administratif adalah
kegiatan-kegiatan yang bertujuan mengarahkan agar semua orang dalam organisasi
atau kelompok bekerja sama mengerjakan hal-hal yang tepat sesuai dengan tujuan
yang hendak dicapai.
2.
Manajemen operatif
Manajemen operatif adalah kegiatan-kegiatan
mengarahkan dan membina setiap orang agar dalam melaksanakan tugasnya
dilaksanakan dengan tepat dan benar.[9]
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Administrasi
pendidikan adalah suatu proses pengintegrasian segala usaha kerja sama untuk
mendayagunakan sumber-sumber personel dan material sebagai usaha untuk
meningkatkan pengembangan kualitas manusia secara efektif dan efisien. Efektif
dalam arti hasil yang dicapai upaya, sama dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Sedangkan efisien berhubungan dengan penggunaan sumber dana, daya, dan waktu.
Sumber adalah segala sesuatu yang membantu tercapainya tujuan baik berupa
tenaga, material, uang, ataupun waktu. prinsip dari administrasi pendidikan
adalah mengutamakan pengelolaan tugas bidang administrasi secara efektif dan
efisien serta menjalin hubungan kerja sama dengan orang-orang yang terlibat di
dalam kegiatan pendidikan demi mencapai tujuan pendidikan. Tujuan administrasi
pendidikan tidak lain adalah agar semua kegiatan itu mendukung tercapainya
tujuan pendidikan atau dengan kata lain administrasi digunakan di dalam dunia
pendidikan adalah agar tujuan pendidikan tercapai. Bidang yang tercakup dalam
ruang lingkup administrasi pendidikan adalah bidang tata usaha sekolah, bidang
personalia murid, bidang personalia guru, bidang pengawasan, bidang pelaksanaan
dan pembinaan kurikulum. Kesemuanya dikelompokkan dalam bidang material,
personel, dan kurikulum.
DAFTAR
PUSTAKA
Daryanto, H.M. Administrasi
Pendidikan. 2010. Jakarta: RINEKA CIPTA.
Supansi, dkk. Administrasi
Pendidikan. 1992. Jakarta: UT.
Ahmad Rohani, H.M. &
Ahmadi, Abu. Administrasi Pendidikan Sekolah. 1990. Jakarta: Bumi
Aksara.
Lenyradili89.blogspot.co.id/2009/12/administrasi-pendidikan.html?m=1
Harisnawati.blogspot.co.id/2012/12/administrasi-pendidikan-dalam-profesi.html?=1
www.semangatanaknegeri.com/2014/12/administrasi-pendidikan-dalam-profesi-guru.html?=1
[1] Drs.
Daryanto. H.M., Administrasi Pendidikan, RINEKA CIPTA, 2010, hal. 4.
[2] Dr.
Supansi dkk., Administrasi Pendidikan, UT, Jakarta, 1992, hal. 6.
[3]Ibid.,
hal. 2.
[4]
Lenyradili89.blogspot.co.id/2009/12/administrasi-pendidikan.html?m=1. Diakses
pada tanggal 10 oktober 2016. Pukul 20:11
[5] Drs.
Daryanto. H.M., Administrasi Pendidikan, RINEKA CIPTA, 2010, hal. 12-15
[6]
www.semangatanaknegeri.com/2014/12/administrasi-pendidikan-dalam-profesi-guru.html?=1. Diakses pada
tanggal 10 Oktober 2016. Pukul 19:50
[7]
Harisnawati.blogspot.co.id/2012/12/administrasi-pendidikan-dalam-profesi.html?=1.
Diakses pada tanggal 10 Oktober 2016. Pukul 19:56
[8]
Drs. Daryanto. H.M., Administrasi
Pendidikan, RINEKA CIPTA, 2010, hal.24-26
[9]
Ahmad Rohani, & Ahmadi, Abu. , Administrasi Pendidikan Sekolah, Bumi
Aksara, 1990
Tidak ada komentar:
Posting Komentar